Merdekanusantara.com,Depok – Perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS) mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan Festival Syair Internasional tahun 2023 yang akan menjadi panggung bagi sekitar 700 penulis syair dari delapan negara di dunia. Menurut Penanggung Jawab Panitia, Asrizal Nur, festival ini akan digelar dengan megah pada tanggal 29-30 Desember 2023 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Asrizal Nur, di Kantor Sekretariat PWI Kota Depok, Kamis,( 28/12/2023) menjelaskan bahwa acara ini tidak hanya menjadi wadah bagi penyair-penyair terkenal dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Amerika Serikat, Italia, dan Indonesia, tetapi juga merupakan upaya nyata untuk melestarikan dan mengangkat kembali karya sastra klasik adiluhung.
“Tujuan utama Festival Syair Internasional ini adalah untuk memperkuat kecintaan kepada negeri, menggerakkan literasi yang memuat pesan pencerahan, serta memperkaya khasanah buku sastra,” ujar Asrizal.pada Wartawan
Ia menambahkan bahwa festival ini juga bertujuan memberikan inovasi kepada karya sastra lama agar dapat diminati lagi oleh masyarakat, terutama generasi muda.
Festival akan dibuka dengan megah melalui parade syair, disusul dengan malam penuh rektor bersyair dan penampilan penyair-penyair ternama dari berbagai negara. Ketua Panitia, Sam Mukhtar Chaniago, menjelaskan bahwa parade rektor bersyair tidak hanya menjadi sarana untuk menarik minat rektor terhadap syair, tetapi juga memberikan pencerahan di tengah suasana politik yang sedang hangat.
“Acara ini dilaksanakan saat musim politik sehingga diharapkan menciptakan suasana teduh kepada masyarakat di tengah hiruk pikuk politik,” kata Sam Mukhtar Chaniago. Beberapa rektor terkemuka seperti Prof. Komaruddin dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Prof. Agung Dharma Syakti dari Universitas Maritim Raja Ali Haji, dan Prof. Junaidi dari Universitas Lancang Kuning akan turut memeriahkan festival dengan penampilan bersyair mereka.
PERRUAS berharap bahwa melalui Festival Syair Internasional 2023 ini, karya sastra syair dapat terus bersinar dan Jakarta dapat terus diakui sebagai kota sastra internasional. Dengan melibatkan para penulis dari berbagai bangsa, festival ini diharapkan dapat menyatukan semangat sastra di tingkat internasional, menciptakan ruang untuk berinovasi, dan memberikan inspirasi kepada generasi muda dalam mengapresiasi kekayaan sastra yang ada.
(dh)