Ini Alasan Dian Eka Maju Calon Kepala Desa Ketimbang Nyalon Anggota Dewan

Dian Eka Winartiningsih anggota DPDR Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dari fraksi PPP memilih menjadi kepala desa. Ia melakukannya disaat sebagian anggota partai politik memilih menjadi anggota legislatif atau anggota Dewan.(FOTO/DOC)

MERDEKANUSANTARA.COM, BANJARNEGARA – Dian Eka Winartiningsih  anggota DPDR Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah  dari fraksi PPP  memilih menjadi kepala desa. Ia melakukannya disaat sebagian  anggota partai politik memilih menjadi anggota legislatif atau anggota Dewan.

Sebenarnya Dian merupakan salah satu anggota DPRD Banjarnegara yang diandalkan untuk kembali menjabat sebagai Anggota Dewan dari PPP. Namun keinginan kuatnya untuk mengabdi kepada masyarakat di wilayahnya Ia memilih untuk mencalonkan diri sebagai  menjadi kepala desa.

Dian sendiri mulai menjabat sebagai anggota dewan sejak  2019 hingga agustus 2024 nanti dengan posisi sebagai ketua fraksi PPP dan juga wakil ketua komisi I dan  dipercaya sebagai bendahara partai,sebuah jabatan cukup mentereng di sebuah partai.

Ia memutuskan hal itu setelah berfikir panjang dan ingin lebih fokus memajukan desanya , dengan harapannya desanya yaitu desa Masaran Kecamatan Bawang kedepan akan lebih Makmur, maju dan sejahtera.

“Alasannya ingin lebih dekat lagi dengan masyarakat , Saya merasa selama menjadi anggota DPRD justru jauh dari warganya, karena kesibukannya yang harus  fokus sebagai anggota DPRD yang sering mendapat tugas keluar kota bahkan  keluar pulau,” katanya

Sebelumnya Dian mengaku telah banyak menghabiskan waktu untuk masyarakat di daerah pemilihannya. Banyak aspirasi yang telah di berikan kepada masyarakat di Dapilnya seperti pembangunan jalan, TPQ, Musholla, kelompok tani, kelompok masyarakat dan aspirasi lainnya .

Saat ini menjelang pilkades pasti ada situasi politik yang tidak sehat karena ada persaingan antar calon kepala desa. Beberapa contoh diantaranya adalah dengan adanya money politik yang jor- joran.

Menurutnya  money politik bisa dibilang sudah hal yang wajar dikalangan masyarakat saat menjelang pemilihan kepala desa, namun jika money politik itu berubah menjadi industri politik akan berakibat kurang baik bagi masyarakat.

“Semisal ada salah satu calon kepala desa yang berani membayar setiap calon pemilih atau warga dengan jumlah yang besar dan diluar nalar menurut saya tidak masuk akal, karena secara logika bagaimana mereak nantinya  akan mengembalikan dana yang sudah mereka keluarkanuntuk kontestasi pemilihan kepala desa,” ujarnya

Kepada Media Dian mengaku jika terpilih menjadi kepala desa kelak Ia akan menghidupkan UMKM yang ada dan kelompok-kelompok dengan memberdayakan ibu ibu muda.

“Bagi  pemuda pemuda yang belum bekerja kami ingin mendirikan usaha usaha kecil, karena selain sebagai anggota dewan saya juga ikut di organisasi wanita tani Kecamatan Bawang yangisinya kelompok wanita tani se Kecamatan Bawang.(A9)

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *