Cegah Stunting, Bunda Asuh Anak Sunting Berikan Tips Cegah Stunting Pada Kader Posyandu Desa Wiramastra

Srimastuti ,SIP, MIP (Tengah) Caleg DR RI dari DI yang juga sebagai duta Bunda Asuh Anak Sunting berfoto bersama kader Posyandu di Desa Wiramastra, Kecamatan Bawang Banjarnegara , Kabupaten Banjarnegara.(foto/ahr)

Merdekansantara.com, Banjarnegara –  Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengurangi angka stunting di Indonesia,butuh kerjasama dari seluruh stake holder untuk menyelesaikannya agar bisa  menyiapkan generasi yang sehat, cerdas, bebas stunting men generasi emas Indonesia tahun 2045.

Namun upaya tersebut tidaklah mudah sebab stunting dan permasalahan gizi utama bagi bayi dan anak-anak  masih menjadi masalah. Kondisi tersebut harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045

Berbagai upaya untuk mengurangi angka stunting terus dilakukan  pemerintah secara masif dari tingkat pusat hingga daerah.

Salah satu upaya pengurangan angka stunting dilakukan oleh Bunda Asuh Anak Sunting (BAAS) Srimastuti ,SIP, MIP di Kabupaten Banjarnegara, Jawa  Tengah.

Pada Sabtu (9/9/2023) siang di Halaman Poliklinik Kesehatan Desa Wiramastra Kecamatan Bawang ,  Srimastuti dan tim stuning   Desa Wiramastra mengadakan sosialisasi tentang gizi dan  stunting kepada puluhan anggota Posyandu desa setempat.

Acara diawali dengan melakukan senam bersama ada pagi hari dan  dilanjutkan dengan sosialisasi stunting  serta pemberian  makanan bergizi untuk ibu dan anak.

“Pagi tadi kita adakan senam dahulu, itu supaya ibu bisa bugar dan segar dan fress, dan anak anak juga diajak ikut, supaya anak-anak juga ikut bergerak, karena anak-anak harus dibiasakan bergerak sesuka mereka, sehingga motorik mereka bisa berkembang, dan dari situ saya bisa melihat bagaimana kegiatan anak-anak disini sehingga kita bisa dipantau pertumbuhannya,” kata Srimastuti yang juga Caleg DPR RI dari PDI P

Srimastuti mengatakan jika melihat pertumbuhan anak-anak di Desa Wiramastra sebenarnya masih tergolong baik, hanya saja  memang sudah masuk kategori stuntin.

Ia berharap melalui sosialisi pencegahan stunting akan menyadarkan mereka supaya mereka sebagai  ibu benar-benar menjaga dan bisa memberikan asupan  yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan anak.

“Kita bisa melihat pertumbuhan mereka dari asupannya, nutrisinya, proteinnya dan gizinya, serta  rutinitas mereka membawa anak-anak ke posyandu,”lanjutnya

Srimastuti  juga meminta kepada ibu-ibu kader posyandu  di Desa Wiramastra untuk memantau anak-anak agar jangan terlalu sering makan makanan jalanan  yang kurang sehat, dan bisa mengganggu pertumbuhan.

Terkait dengan penanganan stnting di Kabupaten Banjarnegara Ia optimis angka  stunting bisa berkurang dan bisa memenuhi target pemerintah karena pemerintah daerah di Banjarnegara juga mau turun kebawah melali kader-kadernya.

“Sebagai duta stunting saya akan terus memantau perkembangan stunting di Banjarnegara, karena ini merupakan salah satu tugas kami dalam rangka mengawal Indonesia bebas stunting dan Indonesia emas tahun 2045,” tambahnya.

Di Kabupaten Banjarnegara angka stunting juga terus menurun, yang semula mencapai angka 22,67 persen pada tahun 2022 lalu, saat ini aknga stunting di Kabupaten Bnajarnegara menjadi 18,27 persen atau menurun  4,4 persen.

Capaian tersebut  memenuhi target yang ditetapkan Provinsi Jawa Tengah, sebesar 3,5% setiap tahunnya agar tercapai target nasional sebesar 14% pada tahun 2024.(Ahr13)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *