Majalengka, Merdekanusantara.com – Pesantren Almadani Cikalong Majalengka menggelar Wisuda Haflah Takhorruj siswa akhir KMI 605 Grandmaster Generation, Khataman Hifdzil Qur’an serta Matan Nahwu, Shorof dan Tauhid bertempat di Lapangan Muhammad Khadijah, Cikalong, Sukahaji, Majalengka, Jawa Barat, Sabtu malam (24/06/2024).
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan pembukaan, dilanjutkan dengan prosesi Wisuda Haflah Takhorruj siswa akhir KMI kelas 6 angkatan ke-5, Khataman Hifdzul Qur’an, Matan Ilmu Nahwu, Matan Ilmu Shorof dan Matan Tauhid Aqidatul Awwam.
Ketua Badan Wakaf Pesantren Almadani Cikalong H. Ande Suherman, S.Pd.I mengatakan Pesantren ini dibesarkan oleh umat, pesantren perekat umat bukan pemecah umat.
“Malam ini merupakan suatu anugerah kami bisa melaksanakan kegiatan ini, para santri ini merupakan aset dunia akhirat, berbahagialah walisantri memasukan anaknya ke Pesantren. Jadilah orang yang bertakwa, Allah akan berikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Jumlah santri yang telah Hafidz 30 juz di Pesantren Almadani sebanyak 28 santri, alhamdulillah,” ungkapnya.
“Saat ini, Almadani sedang proses pembangunan Masjid Putri kelas 5 ruangan dan 1 titik sumur bor, dananya semua dari umat, Umatlah yang membesarkan Pesantren Almadani ini, sebagai informasi, pesantren Almadani akan menyelenggarakan kurban, sudah ada 3 Sapi dan 5 Kambing,” tambahnya.
Dr. KH. Endi Suhendi Maarif, MA dalam sambutannya mengatakan sungguh haru, anak-anak kelas 6 ini merupakan proses perjalanan yang panjang hingga akhirnya bisa lulus, sebanyak 17 santri alumni angkatan ke-5 Grandmaster Generation siap mengabdi di masyarakat.
“KMI merupakan pembenihan guru-guru Islam, nasihat Trimurti Gontor KH. Imam Zarkasyi yaitu jadilah perekat umat, bukan jadi biang kerok perpecahan umat. Menjadi penerus risalah Rasulullah, mengajarkan kebaikan”, ungkap alumni Gontor 1996.
“Sebaik-baiknya belajar adalah mengajar, ijazahmu masyarakatmu, lihat 10 tahun kedepan ananda semua sebagai penerus generasi bangsa”, ujarnya.
“Semoga kami dapat mengemban amanat ini, Pesantren ini merupakan milik umat dan semuanya kembali kepada umat,” tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan prosesi penyerahan mahkota kepada walisantri Hafidz Qur’an, penampilan santri dan sekaligus ditutup dengan doa oleh KH. Tajudin. (red)