132 Anak di Banjarnegara Ikuti Sunatan Massal Gratis, PJ Bupati Tri Harso : Ini Tuntunan Agama dan Kesehatan

Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto memberikan peralatan sekolah kepada salah satu peserta sunatan massal yang digelar oleh Baznas Banjarnegara.(foto/ahr)

Merdekanusantara.com,Banjarnegara – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banjarnegara kembali menggelar khitanan massal. Kali ini khitan massal diikuti sebanyak 132 anak. Khitan massal digelar  di Sasana Bhakti Praja Banjarnegara, Sabtu (25/6/2022).

“Sunatan massal digelar untuk membantu warga yang membutuhkan, khususnya yang memiliki anak atau remaja yang belum dikhitan. Ketua Baznas Banjarnegara,” kata Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo.

“Momentumnya pas, karena kebetulan ini masa libur sekolah, kami sebelumnya juga sudah melakukan  sosialisasi melalui media sosial dan penyuluh agama di desa,  sehingga peserta nya bisa mencapai 132 anak,” kata Sutedjo.

Lebih jauh Sutedjo menjelaskan, sunatan massal merupakan bagian dari program Baznas Banjarnegara, yang diselenggarakan dua kali dalam setahun.

“Setiap anak yang dikhitan mendapatkan bingkisan berupa seperangkat baju muslim, sarung, sandal, tas, celana sunat, kopiah, dan uang saku,” jelasnya

Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto mengatakan,  khitan merupakan salah satu bagian dari syariat agama yang wajib bagi kaum laki-laki muslim.

Fungsi khitan dari sisi agama adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses pembersihan fisik sebagai salah satu syarat sahnya ibadah.

“Selamat kepada anak-anak semua, semoga setelah dikhitan semakin sehat dan sholeh. Khitan juga penting bagi kesehatan karena membuang bagian tubuh yang menjadi tempat persembunyian kotoran, virus, dan bakteri yang dapat membahayakan kesehatan,” katanya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada panitia dari Baznas, tim medis selaku eksekutor, dan orang tua yang mengantarkan putra-putranya.

Pada sunatan massal kali ini juga dikenalkan  sunat dengan menggunakan metode hipnotis yang dilakukan oleh  Muhtadi, salah satu mantri senior.

Ia bahkan dengan santai mengkhitan dengan metode tersebut. Dan anak-anakpun bisa dikhitan dengan tenang.

 

“Metode ini memang sengaja kami berikan kepada anak agar tidak panik dan takut saat di sunat,” katanya.

Syarif salah satu peserta sunatan massal mengaku tidak sakit saat disunat, Ia bahkan sangat tenang saat di sunat.

“ Ngga sakit, cuma sebentar saja sakitnya, seperti digigit semut,” katanya.(har13)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *