Merdekanusantara.com, Majalengka – Pesantren Almadani Cikalong menggelar Apel Tahunan Pekan Perkenalkan Khutbatu-l-Arsy bertempat di lapangan sepak bola Almadani, Cikalong, Sukahaji, Majalengka, Jawa Barat, Ahad pagi (07/08/2022).
Apel Tahunan Khutbatu-l-Arsy ini merupakan agenda Tahunan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengenalan mengenai pesantren kepada para santri, guru-guru dan seluruh elemen yang terlibat di dalam Pesantren.
Dalam sambutannya KH. Dr. Endi Suhendi, MA mengatakan Mengapa perlu diadakan Apel Tahunan? Apel Tahunan ini menunujukan kesigapan dalam menyambut tahun ajaran baru, menyatukan persepsi, pola fikir, pemahaman Pesantren secara utuh dan memadukan program-program tahunan kedepan, Maka semua akan kompak, tersistem dan saling menguatkan satu sama lain. Yasuddu ba’duhum ba’dho, Sesungguhnya Allah Subhanahu wa taala mencintai seseorang yang berjuang dijalannya satu shaf berjamaah mereka bagaikan bangunan yang tangguh dan kokoh.
“Pesantren ini selalu tumbuh dan berkembang, memahami Pesantren tidak cukup sepekan atau setahun saja, jangan sampai salah menilai, apa arti, amanat siapa, apa yang harus dilakukan dan apa yang dicari di dalam Pesantren”, ungkapnya.
“Intinya jangan pandang hanya satu sisi saja, pandangnlah pesantren ini secara menyeluruh. Pesantren ini milik umat, bukan milik Kiai, bukan milik ketua badan wakaf, kami semua hanya orang yang diberi amanat dari umat, oleh umat dan akan kembali kepada umat. Namun perlu dicatat, karena Pesantren ini milik umat, kemudian siapa saja boleh mengelola? bukan, Mengemban Pesantren ini haruslah orang yang amanah, mujahadah, mukhlis, terencana dan terprogram”, ujarnya
Kiai Endi menegaskan bahwa Pesantren ini berdiri diatas dan untuk semua golongan, untuk semuanya, oleh karena itu maju dan mundurnya merupakan tanggung jawab bersama. Maka dari itu pesantren harus dibantu, dibela dan diperjuangkan. Almadani sebagai perekat umat, jangan sampai menjadi biang kerok pemecah belah umat, Maka di Almadani yang dipelajari 100 persen agama dan 100 persen ilmu umum.
“Pesantren Almadani mengenalkan kepada para santri perbandingan agama perbandingan madzhab, biar anak-anaku memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, sehingga tidak mudah menjudge dan menghakimi di tengah kehidupan beragama masyarakat biar memiliki jiwa besar lapang dada,” ucap alumni Gontor tahun 1996 ini.
“Almadani Cikalong adalah lembaga pendidikan Islam, Almadani merupakan lembaga kaderisasi pemimpin umat, tempat beribadah tempat berjuang, berkorban, tempat peradaban maju dan sumber ilmu pengetahuan, Pesantren berdiri karena ada ideologi, cita-cita, kemauan, anti penjajahan dan tidak mau dijajah, pesantren memiliki keinginan jiwa merdeka dan bangsa yang Merdeka”, tegasnya.
Diakhir sambutannya Kiai Endi mengatakan agar Almadani menjadi tempat berkhidmah kepada umat, tempat yang memahami keragaman Indonesia, Berani hidup tak takut mati, Takut Mati Jangan Hidup, Takut Hidup Mati saja. Hidup sekali, hiduplah yang berarti, Berjasalah Tapi Jangan Minta Jasa, Mau dipimpin dan siap memimpin, Patah tumbuh hilang berganti.
“Pesantren adalah lapangan perjuangan bukan tempat mencari penghidupan, Jadilah Ulama yang Intelek, Bukan Intelek yang hanya Tau agama. Sederhana bukan berarti miskin, Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat sesamanya, Pengorbanan memerlukan Pengorbanan, Bondo Bahu Pikir Lek Perlu Saknyawane Pisan. Ya Allah bimbing kami perbaiki kami hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’ma nashir”, tutupnya.
Acara dilanjutkan dengan pengecekan barisan santri tiap konsulat, atraksi silat, olahraga dan penampilan-penampilan kegiatan ekstrakulikuler lainnya. (gal)