Hj. Yeti Wulandari, Berharap Festival Perahu Naga 2025 Menjadi Roda Penggerak Perekonomian Kota Depok

Merdekanusantara.com,Depok – Wakil Ketua DPRD Kota Depok sekaligus Legislator Fraksi Gerindra, Hj. Yeti Wulandari, menegaskan pentingnya Festival Lomba Perahu Naga 2025 sebagai sarana strategis dalam mempromosikan wisata air serta menggerakkan perekonomian lokal, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Depok.

Ajang tahunan tersebut digelar pada Sabtu, 13 Desember 2025, di Situ Sawangan, Kota Depok, dan berhasil menarik antusiasme masyarakat dari berbagai daerah.

“Semoga melalui kegiatan ini, wisata air dan ekonomi UMKM semakin bergeliat. Masyarakat bisa merasakan langsung manfaatnya,” ujar Hj. Yeti saat memberikan sambutan dalam Festival Perahu Naga 2025.

Menurutnya, festival ini berpotensi menyedot ribuan pengunjung, sehingga menjadi momentum efektif untuk memperkenalkan produk-produk lokal unggulan Kota Depok kepada khalayak luas. Kehadiran wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah, diyakini mampu membuka peluang pasar baru bagi UMKM.

Lebih lanjut, politisi perempuan yang dikenal sebagai Srikandi Gerindra Kota Depok ini menilai kompetisi Perahu Naga memiliki nilai strategis dalam pembentukan modal sosial (social capital) di tengah masyarakat urban.

“Melalui kerja tim, koordinasi, dan partisipasi komunitas, kegiatan ini mampu memperkuat kohesi sosial masyarakat perkotaan yang kerap menghadapi tantangan fragmentasi,” ungkapnya.

Sebagai penasehat PODSI Kota Depok, Hj. Yeti juga mendorong promosi kegiatan dilakukan secara masif, baik melalui media sosial maupun saluran resmi Pemerintah Daerah, agar daya tarik festival semakin luas.

“Kegiatan ini kami pandang sebagai mekanisme peningkatan public engagement terhadap aset ekologis kota yang selama ini belum terintegrasi secara optimal dalam praktik perencanaan perkotaan,” terangnya.

Ia optimistis, dengan kolaborasi yang solid, Festival Perahu Naga 2025 dapat menjadi penggerak roda perekonomian sekaligus memperkuat identitas Kota Depok sebagai daerah yang maju, kreatif, dan terbuka.

Hj. Yeti juga mendorong kolaborasi multipihak, mulai dari komunitas olahraga air, kelompok sosial, hingga institusi pemerintah, guna menjamin keberlanjutan Situ Sawangan sebagai ruang publik yang inklusif serta momentum percepatan revitalisasi kawasan.

“Tata kelola yang transparan dan akuntabel menjadi prasyarat utama legitimasi setiap kegiatan komunitas,” tegasnya.

Ia menambahkan, DPRD Kota Depok siap mendorong dukungan anggaran agar kegiatan serupa dapat menjadi agenda rutin, bahkan digelar lebih dari sekali dalam setahun.

“Kami berharap ke depan kegiatan seperti ini tidak hanya sekali setahun, tapi bisa dua kali setahun untuk menghibur dan memperkuat kebersamaan warga,” imbuhnya.

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Pancasila ini juga menyoroti pentingnya integrasi edukasi lingkungan dalam kegiatan rekreatif berskala besar.

“Partisipasi warga dapat menjadi sarana internalisasi nilai keberlanjutan, sekaligus memperkuat rasa kepemilikan terhadap ruang alam kota yang memerlukan perlindungan dan pengelolaan berkelanjutan,” pungkasnya. (Hanny)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *