Oleh: Aceng Syamsul Hadie, S.Sos., MM Ketua Dewan Pembina DPP ASWIN (Asosiasi Wartawan Internasional)
Merdekanusantara.com – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza yang digelar di Mesir pada 13 Oktober 2025 menghasilkan sejumlah kesepakatan penting untuk menghentikan konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas di wilayah Gaza.
Berikut beberapa poin utama hasil KTT Perdamaian Gaza di Mesir:
1. Gencatan senjata resmi dimulai, dan pasukan Israel akan ditarik secara bertahap dari wilayah Gaza.
2. Sandera Israel yang ditahan Hamas selama dua tahun telah dibebaskan.
3. Ratusan tahanan Palestina juga akan dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian.
4. Bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza untuk mengatasi krisis yang timbul akibat perang.
5. Penyelesaian konflik dilakukan secara bertahap, termasuk penanganan jenazah yang belum ditemukan.
6. KTT ini dipimpin oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, serta dihadiri oleh lebih dari 20 negara dan organisasi internasional, termasuk Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang turut memberikan dukungan terhadap proses perdamaian.
Seluruh delegasi berharap, KTT ini menjadi langkah awal menuju perdamaian berkelanjutan di kawasan Gaza dan Timur Tengah secara keseluruhan.
Ringkasan Kesepakatan Gencatan Senjata dan Penarikan Pasukan
Adapun poin-poin teknis dari hasil kesepakatan tersebut adalah sebagai berikut:
Gencatan senjata mulai berlaku segera setelah pengumuman resmi dari kedua belah pihak, Israel dan Hamas.
Semua operasi militer, termasuk serangan udara dan artileri, dihentikan sepenuhnya.
Penarikan pasukan Israel dilakukan secara bertahap berdasarkan peta wilayah yang telah disepakati, dengan pasukan tetap berjaga di garis perbatasan untuk menjaga keamanan.
Wilayah yang ditarik mundur mencakup Koridor Netzarim di Gaza Tengah dan Koridor Philadelphia di perbatasan Gaza–Mesir.
Penyeberangan Rafah akan dibuka secara bertahap untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan dan keluarnya pasien yang membutuhkan perawatan.
Gencatan senjata dilaksanakan dalam beberapa tahap selama beberapa minggu, termasuk proses pertukaran tahanan antara kedua pihak.
Tahap pertama difokuskan pada aspek kemanusiaan dan penarikan pasukan, sedangkan tahap selanjutnya akan diarahkan pada negosiasi lanjutan dan rekonstruksi Gaza.
Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan gencatan senjata akan dilakukan oleh mediator internasional, termasuk Amerika Serikat dan Mesir.
Menuju Gaza yang Damai dan Merdeka
Kesepakatan yang lahir dari KTT Perdamaian Gaza di Mesir ini diharapkan menjadi langkah awal menuju penghentian perang secara komprehensif, sekaligus membuka jalan bagi rekonstruksi, stabilitas, dan kemerdekaan Palestina.
Semoga momentum ini menjadi awal kebangkitan rakyat Palestina menuju perdamaian yang adil, berdaulat, dan berkelanjutan. (red)