Diduga Jual Obat Golongan G Tanpa Izin, Rumah di Rajeg Disorot Warga

Merdekanusantara.com, Tangerang – Sebuah rumah di Jalan Raya Rajeg, Tanjakan, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, menjadi sorotan warga lantaran diduga kuat dijadikan tempat penjualan obat-obatan terlarang jenis Tramadol dan Excimer tanpa izin resmi. Aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut diduga berlangsung diam-diam melalui gang sempit di antara dua kios, sehingga sulit terpantau oleh pihak berwenang maupun masyarakat umum.
‎
‎Menurut pantauan di lapangan, rumah yang tampak tertutup dan tidak mencolok tersebut kerap didatangi sejumlah orang. Mereka masuk melalui gang kecil yang memisahkan dua bangunan ruko satu bercat biru dan satu lagi hijau terang. Aktivitas tersebut menimbulkan kecurigaan warga sekitar, terlebih karena sebagian pembeli diduga masih berusia muda.
‎
‎“Kalau malam ramai yang keluar masuk lewat gang itu, katanya beli obat. Tapi bukan apotek, nggak ada izin,” ujar salah satu warga sekitar yang enggan disebutkan namanya, Jumat (24/10/2025).
‎
‎Warga juga mengaku sudah beberapa kali melaporkan dugaan aktivitas ilegal ini kepada pihak RT dan aparat desa, namun hingga kini belum ada tindakan tegas. “Kami khawatir anak-anak muda di sekitar sini terjerumus, soalnya yang beli kebanyakan masih remaja,” tambahnya.
‎
‎Obat jenis Tramadol dan Excimer termasuk dalam kategori obat keras Golongan G yang penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Penyalahgunaan obat-obatan ini dapat menyebabkan efek ketergantungan, gangguan saraf, bahkan kematian bila dikonsumsi secara berlebihan.
‎
‎Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Rajeg mendesak Polsek Rajeg dan Satresnarkoba Polresta Tangerang segera turun tangan menindaklanjuti laporan warga. “Kalau benar tempat itu menjual obat keras tanpa izin, berarti sudah melanggar hukum. Harus segera diselidiki,” tegasnya.
‎
‎Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait dugaan peredaran obat ilegal tersebut. Namun warga berharap aparat tidak tinggal diam, mengingat dampak sosial dan kesehatan yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan obat-obatan keras tersebut sangat berbahaya. (Red)